Halaman

Sabtu, 18 Januari 2014

PONDOK PESANTREN MIRQOT ILMIYAH AL-ITQON JAKARTA BARAT


PONDOK PESANTREN MIRQOT ILMIYAH AL-ITQON JAKARTA BARAT
PROFIL, KONDISI OBJEKTIF, SPESIFIKASI & KELEMBAGAAN
PONDOK PESANTREN MIRQOT ILMIYAH AL-ITQON
JAKARTA BARAT


A. Profil Pondok Pesantren
Pondok Pesantren Al-Itqon didirikan secara resmi pada tahun 1992, meskipun jauh sebelum itu cikal bakalnya sudah ada dan tumbuh berkembang. Pondok Pesantren Al-Itqon berawal dari kegiatan ta’lim dalam kelompok kecil yang dilakukan oleh KH Mahfudz Asirun, pada tahun 1985 yang dalam perkembangan selanjutnya jamaah semakin bertambah dan menjangkau semua lapisan masyarakat.

Majelis Ta’lim Bani Selong yang merupakan wadah pertemuan Keluarga Besar Almarhum H. Selong adalah majelis yang pertama kali terbentuk yang disusul kemudian Majelis Ta’lim-Majelis ta’lim yang lain. Salah satu kumpulan jamaah yang beliau dirikan lainnya adalah HISABA (Himpunan Sahabat Betawi), jamaah tersebut terdiri dari Guru-guru/Asatidz-Asatidzah, karyawan & swasta, berjumlah sekitar 40 orang). Disamping itu tidak sedikit Majelis Ta’lim-Majelis Ta’lim yang beliau prakarsai yang ada disekitar wilayah Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat.

Dalam perkembangannya sampai dengan akhir Tahun 2008 lebih dari 50 Majelis Ta’lim terbentuk dan terbina, yang tersebar diwilayah Jakarta Barat dan DKI Jakarta. Karena kegiatan ta’lim itu diselenggarakan, selain di rumah orang tua beliau, juga di sebuah mushalla kecil, kemudian jumlah jamaah semakin bertambah maka beliau mulai memikirkan jalan keluarnya. Selain itu, dunia pendidikan keagamaan bagi anak-anak juga menjadi pusat perhatian beliau sejak awal, karena hingga tahun 1985, di Kampung Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat belum terdapat Madrasah Diniyah, tempat menuntut ilmu keagamaan, Maka pada tahun yang sama, beliau mendirikan suatu lembaga pendidikan keagamaan yang diberi nama Madrasah Diniyah Al-Itqon.

Penamaan Al-Itqon dilatarbelakangi oleh sebuah realita yang ada pada waktu itu bahwa anak-anak yang sekolah Madrasah di lingkungan Durikosambi, kurang dalam ilmu keagamaannya khususnya Dalam membaca Al-Qur’an. Oleh karena salah satu pengertian dari Al-Itqon adalah Al-Ihsan (memperbaiki amal), maka beliau berinisiatif untuk memberikan nama Madrasah Diniyah yang beliau dirikan dengan nama Al-Itqon.

Dalam perkembangan selanjutnya kebutuhan masyarakat akan lembaga pendidikan keagamaan formal semakin tinggi. Meskipun sudah terdapat Madrasah Tsanawiyah swasta lain di Durikosambi, pendidikan keagamaan formal yang komprehensif belum bisa diperoleh kaum remaja. Mereka tentu membutuhkan pendidikan keagamaan yang mampu membentuk pribadi muslim yang memiliki kemuliaan akhlaq, kedalaman ilmu dan kebenaran amal. Dari sinilah tuntutan pendirian Pondok Pesantren mendapatkan momentumnya, yang kemudian disikapi dengan arif oleh KH. Mahfudz Asirun.

Menjelang tahun 1992 KH. Mahfudz Asirun berupaya menggalang semua potensi masyarakat untuk mendirikan pondok pesantren yang sangat dibutuhkan, dimana Lembaga Pondok Pesantren di Wilayah Kecamatan Cengkareng Belum ada. Untuk itu, pada 30 Nopember 1992 mendirikan dan menyelenggarakan lembaga pendidikan pondok pesantren. Upaya yang sungguh-sungguh dan penuh keyakinan akan pertolongan Allah itu, sebagai tindak lanjut terbelinya sebidang tanah pada tanggal 27 Nopember 1992 diprakarsai Pondok Pesantren Al Itqon atas dukungan penuh Hisaba dan Bani Selong; dan menyusul satu tahun kemudian, tepatnya pada 20 Januari 1993, mulai dibangun satu unit gedung yang relatif besar. Dari sinilah, kemudian secara resmi didirikan Pondok Pesantren Mirqot ‘Ilmiyyah Al-Itqon.

Yayasan Pendidikan Islam Mirqot Ilmiyah Al Itqon secara resmi berbadan hukum dengan mendapatkan Akta Yayasan No : 9 Tanggal 2 Desember 1992 oleh Notaris Mohamad Said Tadjoedin.

 Secara bertahap lahir dan berkembang Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Al Itqon setelah Pondok Pesantren Al Itqon berdiri.

B. Kondisi Obyektif Lingkungan Pondok Pesantren

Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al Itqon beralamat di Jl. H. Selong No. 14 RT.005/03 Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan Cengkareng Kotamadya Jakarta Barat.

Pondok Pesantren Al-Itqon berdiri megah di tengah pemu-kiman penduduk Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan Cengkareng Kodya Jakarta Barat. Berdiri Gedung Al Itqon dimulai dari tanah seluas 300 m2 berkembang secara bertahap sampai 1.800 m2luas tanahnya pada tahun 2008. Lokasinya ± 500 M dari Jalan Raya Duri Kosambi. Dengan bangunan fisik gedung 3 lantai. Di sekeliling lokasi terdapat rumah-rumah warga masyarakat asli ( Betawi ). Di samping itu ada juga kaum pendatang yang menetap di lokasi sekeliling Pondok Pesantren. Tidak jauh dari lokasi Pondok terdapat komplek perumah-an Kosambi Baru, Inter Kota dan Taman Semanan Indah. Sejumlah kantor instansi pemerintah, seperti Kantor Kelurahan Duri Kosambi, Kantor Kecamatan dan Kantor Walikotamadya Jakarta Barat dapat dicapai dalam hitungan menit dari lokasi Pondok Pesantren.Sekitar 3 km dari lokasi terdapat pusat perdagangan masyarakat Cengkareng.

Status sosial-ekonomi masyarakat Duri Kosambi cukup beragam, mulai dari petani, buruh, wiraswastawan, guru, PNS, dan kaum profesional lainnya. Masyarakat Duri Kosambi sangat kuat kultur betawinya. Selain itu, kultur agamis juga sangat melekat dalam kehidupan mereka sehari-hari. Meskipun demikian, ada juga warga yang beragama non-muslim. Meskipun masyarakat Duri Kosambi multietnis, kehidupan sosial mereka berjalan secara baik.

C. Spesifikasi Kelembagaan
Pondok Pesantren Al Itqon sebagai sebuah lembaga Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam mempunyai kekhasan sebagaimana khasnya sebuah Lembaga Swadaya Keagamaan Masyarakat (LSKM), antara lain :
1. Pondok Pesantren Al Itqon, sebuah lembaga keagamaan yang berkembang cepat dan fenomenal, yang menempatkan tradisi masyarakat sebagai modal utama pembangunan (community based management) dengan senantiasa terus menumbuh kembangkan institusinya secara dinamis, integratif dan kondusif terhadap segala aspek yang berkembang di masyarakat.

2. Pondok Pesantren Al Itqon sebagai Lembaga Sosial Pendidikan Keagamaan yang bercorak khas keindonesiaan.

3. Secara substantif kultural maka Pondok Pesantren Al Itqon mempunyai akar kuat ke dalam masyarakat; karena lahir, dari dan tumbuh berkembang bersama masyarakat lingkungannya (yang bermula dari rural community). (Laporan Penelitian “Program Penguatan Pesantren Al Itqon Cengkareng Jakarta Barat untuk Perubahan Sosial, Kerjasama Institut PTIQ dan Dipertais Dirjen Bagais Departemen Agama, 2004-2005).

4. Pondok Pesantren dengan Sistem Rubat ini merupakan lembaga keagamaan dan pendidikan keagamaan dalam bentuk murni Tafaqquh fid Diendengan bercorak Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja) yang berusaha konsisten pada jalur yang baku dengan senantiasa memakai Kitab Salafiyah secara konkret dan substantif.

5. Kombinasi sistem pendidikan tradional yang bandongan dan sorogan tetap lestari, akan tetapi pada perkembangannya sistem klasikal diterapkan pula di Pondok Pesantren Al Itqon.

6. Sekalipun secara fisik kultural masyarakat di Cengkareng Jakarta Barat yang heterogen dengan dominasi Betawi yang tetap menjunjung nilai-nilai lokal (local wisdom) oleh Pondok Pesantren Al Itqon mampu disinergikan dengan moral keagamaan (religious value).

7. Pondok Pesantren Al Itqon mampu meletakkan dasar kesetaraan (equality) atas dominasi figur pada seseorang saja (central figure) semata dengan diberdayakannya figur-figur lain secara merata dengan tugas dan tanggungjawab yang sama besar, walaupun masih tersentral di sekitar Keluarga Besar Pemrakarsa/Pendiri/Pimpinan Pondok Pesantren. Namun kelibatan aktif berbagai unsur pemerintah dan masyarakat di Pondok Pesantren Al Itqon tidak dapat dikesampingkan begitu saja sebagai bentuk transparansi formal dan legalitas in formal dari umat.

D. KELEMBAGAAN

Madrasah Aliyah Al-Itqon, berdiri Tahun 1997
Nomor Statistik : 312317420071
Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20101832
oleh Kepala Kantor Wilayah Dep. Agama Provinsi DKI Jakarta
Nomor : WJ/6/051/KPTS/ 1998, Tanggal 4 Agustus 1998
Terakreditasi B Tahun 2005

Madrasah Tsanawiyah Al-Itqon, berdiri Tahun 1992
Nomor Statistik : 212315420042
Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20101714
oleh Kepala Kantor Wilayah Dep. Agama Provinsi DKI Jakarta
Nomor : D/WJ/MTs/1870/ 1995, Tanggal 24 Juli 1995
Terakreditasi B Tahun 2005

Madrasah Diniyah Al-Itqon, berdiri Tahun 1985
Nomor Statistik : 412317420011
Nomor Pokok Sekolah Nasional : -
oleh Kepala Kantor Dep. Agama Kota Jakarta Barat
Nomor : Kd.09.04/5/PP.00.8/1158/2008, Tanggal 4 Juli 2008

Pondok Pesantren & Majelis Ta’lim Al-Itqon, berdiri Tahun 1985
Nomor Statistik : 512317420084
Nomor Pokok Sekolah Nasional : -
oleh Kepala Kantor Wilayah Dep. Agama Provinsi DKI Jakarta
Nomor : KW.09.5/3/PP.075785/2008 , Tanggal 2 Juni 2008

PAUD TPQ & RA Al-Itqon, berdiri Tahun 1997
Nomor Statistik : 012317432214
Nomor Pokok Sekolah Nasional : -
oleh Kepala Kantor Dep. Agama Kota Jakarta Barat
Nomor : Kd.09.04/4/PP.00.4/Kep/143/2009, Tanggal 12 Maret 2009


PROFIL PENDIRI & KELUARGA BESAR
PONDOK PESANTREN MIRQOT ILMIYAH AL-ITQON

A. SILSILAH
K.H. ASIRUN bin H. Selong adalah salah salah seorang tokoh masyarakat di Kelurahan Duri Kosambi yang sangat peduli terhadap masalah agama dan keagamaan, beliaulah yang mendorong putra putrinya pula untuk ikut serta memperhatikan, membina dan mengembangkan kehidupan keberagamaan terutama di bidang pendidikan keagamaan, hampir semua putra-putri beliau dibekali ilmu dengan mengirimkan ke Pondok Pesantren.
Beliau dikaruniai 4 putra dan 3 putri, sebagai berikut :
Ust. H. Ahmad Ma’ruf Asirun, S.Ag.
KH. Mahfudz Asirun, S.Ag.
Ust. Marwan
Ustz. Hj. Asmainah
Ust. Zamakhsari
Ustz. HJ. Masrifah
Ustz. Halimah, LN

B. POFIL KELUARGA BESAR KH ASIRUN

Pendiri dan sekaligus Mudir serta Pengurus Pondok Pesantren Al Itqon: KH Mahfudz Asirun bin KH Asirun dibantu Ustadzah Hj. Aan Kurniasih, Ustadz H. Ahmad Ma’ruf, Ustadz H. Abdurrahman Natsir, Ustadzah Hj. Masyrifah, Ustadzah Halimah LN, dan Ust Sabeni Hamid, S.Ag., yang merupakan keluarga besar dari KH Asirun, serta Asatidz dan Asatidzah lainnya. Profil singkat pendiri diantaranya, seperti tersebut di bawah ini:
1. KH Asirun bin H. Selong, lahir pada Desember 1929 di Duri Kosambi Cengkareng Jakarta Barat. Beliau putra dari H. Selong, seorang tokoh masyarakat di lingkungannya. Sebagai Guru “ngaji” di lingkungan sekitar beliau jalani dari sebelum menikah dengan Hj. Marfuah bin H. Mukhtar. Dalam mendidik putra-putrinya beliau sangat memperhatikan pendidikan agama, sehingga hampir semua disekolahkan di lingkungan pesantren. Setelah selesai dari pesantren putra-putri beliau didorong untuk berperan aktif mengamalkan ilmu keagamaannya dengan mengajar ngaji di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Beliaulah yang mendorong, membantu dan mendukung penuh berdirinya Pondok Pesantren. Dalam setiap kesempatan beliau senantiasa memberikan semangat, motivasi dan “pencerahan” dalam setiap langkah yang diambil putra-putri beliau dalam menumbuh kembangkan Pondok Pesantren Al Itqon. Pembentukan Majelis Ta’lim Bani Selong merupakan prakarsa beliau, sebagai langkah awal kiprah beliau secara intensif mendam-pingi KH Mahfudz Asirun dalam membina umat. Sebagai Penasehat/ Mustasyar beliau senantiasa dekat dengan para pengambil kebijakan di lingkungan Pondok Pesantren Al Itqon.

2. Ustadz H. Ahmad Ma’ruf Asirun, S.Ag. Beliau adalah putra pertama dari KH. Asirun dan kakak dari KH. Mahfudz Asirun. Beliau dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 15 Juli 1950. Beliau pernah mengenyam pendidikan tinggi di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekitar tahun 1970-an) sampai mendapatkan gelar BA (Bachelor of Art) atau setara dengan sarjana muda. Gelar S1 beliau peroleh dari Universitas Singa Perbangsa Karawang (1999) dalam bidang Pendidikan Agama Islam (PAI). Tugas keseharian beliau adalah Kepala Madrasah Aliyah Al-Itqon, disamping beliau juga merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan SDN Duri Kosambi 10 Jakarta Barat. Beliau dikaruniai 5 orang putra dan 2 orang putri. Di samping itu beliau juga baru dikaruniai 3 orang cucu Laki-laki. Adapun Putra-putri beliau adalah:
1) Ikhwanuddin, S.Ag (sudah berkeluarga)
2) Fahrurrozi, S.Ag. MA (sudah berkeluarga)
3) Humaidi (sudah berkeluarga)
4) Sakinah
5) Mawardi
6) Hibatullah
7) Nita Qonita

3. KH Mahfudz Asirun adalah salah seorang Alumni Pondok Pesantren an-Nida al-Islamy Bekasi Timur pimpinan Syekh Muhammad Muhajirin bin Amsar ad-Dari. KH Mahfudz adalah anak ke-2 dari KH Asirun bin H Selong. Ayah beliau adalah seorang guru ngaji di Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat, sementara kakeknya H. Selong dikenal sebagai Tokoh Masyarakat Cengkareng pada masanya. KH Mahfudz lahir di Jakarta pada Tanggal Lahir : 1 Maret 1954. Diterima menjadi Capeg pada tahun 1984, mengikuti Diklat Prajab pada tahun yang sama di Krawang Jawa Barat dan setahun kemudian menerima SK PNS. Beliau diangkat PNS ketika masih sebagai santri di Pondok Pesantren. Selama lebih dari 10 tahun beliau mengajar di Almamaternya.
Kemudian mutasi ke Tangerang. Profil beliau adalah Akomodatif, Credible, Accountable, Acceptable, Competence, terbuka dan demokratis, adalah figur beliau sebagai menejer dari lembaga pendidikan keagamaan Al Itqon, sehingga amanah dari umat dapat beliau emban dan wujudkan secara konkret berupa bangunan dan fasilitas dari Pondok Pesantren dan Pondok Pesantren Al Itqon, yang terus bertambah sejalan dengan bertambahnya jamaah dan santri Al Itqon. Berbagai Kitab Salaf sebagai kitab kajian beliau sangat beragam dan multidisipliner bidang kajian yang beliau kuasai dan beliau tularkan kepada Jam’iyah Pondok Pesantren dan Santri-santri Pondok. “Jam Kerja” beliau sepenuhnya untuk umat, mulai dari menjelang Shalat Subuh sampai mendekati Shalat Subuh kembali, sampai-sampai status PNS beliau tanggalkan mulai tahun 2005 padahal masa pensiun beliau masih panjang, tahun 2014/2015, semuanya karena kecintaan dan “hobby” beliau terhadap Jam’iyah/Santri dan Majelis/ Madrasah serta lingkungan pendidikan keagamaan dan kemasyarakatan.

4. Ustadzah Hj. Aan Kurniasih binti H. M. Arpandi, lahir di Jakarta, pada tanggal 30 Agustus 1966. Menikah dengan KH Mahfudz Asirun pada tanggal 1 Sya’ban 1406 Hijriyah atau bertepatan pada tanggal 16 April 1986, sekarang telah dikaru-niai anak:
1) Auzai Anwari
2) Ulfiatul Abidah
3) Rohbie Surohbiel
4) Kayis Syamila
5) Albi Syarah
6) Da’i.
Selain sebagai pengajar tetap di Pondok Pesantren Al Iqon, Madrasah Aliyah, Madrasah Diniyah di lingkungan Pondok Pesantren Al Itqon, beliau aktif menjadi pembina/mengisi Pondok Pesantren-Pondok Pesantren di lingkungan Pondok Pesantren.

5. Ustadz H. Abdurrahman Natsir adalah alumni LANTABUR Bekasi, putra ke 4 dari 4 saudara H. Natsir bin H. Hasan. Tempat/ Tanggal Lahir : Sukabumi, 9 April 1976 (Sesuai Ijazah). Pengalaman Mengajar : Pondok Pesantren Salafiyah di Sukabumi; Madrasah Tsanawiyah & Aliyah Al Itqon. Terhitung Mulai Mengajar di Pondok Pesantren Al Itqon/Madrasah Diniyah pada Tahun 1991, dan menjadi Kepala Madrasah Diniyah dari Tahun 1991 sampai dengan sekarang.

6. Ustadzah Hj. Masyrifah binti KH Asirun, adik kandung dari KH. Mahfudz Asyirun. Lahir pada tanggal 10 Februari 1965 di Jakarta (Tangerang, sebelum pemekaran dengan Kotamadya Jakarta Barat). Menikah dengan Ustadz H. Abdurrahman Natsir pada tahun 1991, dikarunia 5 orang anak, antara lain:
1) Arih Syuroih
2) Eva Fahimah
3) Nailal Amani
4) Farhan
5) Faidh el Rahman
Sebagai pengajar tetap di Pondok Pesantren Al Iqon dan Madrasah Diniyah di lingkungan Pondok Pesantren Al Itqon, beliau aktif juga menjadi pembina/mengisi Pondok Pesantren-Pondok Pesantren di lingkungan Pondok Pesantren, lebih dari 25 Pondok Pesantren beliau bina.

7. Ustadzah Halimah, LN binti KH Asirun, adik kandung “bontot” dari KH. Mahfudz Asyirun. Lahir pada tanggal 14 Juni 1971 di Jakarta (Tangerang, sebelum pemekaran dengan Kotamadya Jakarta Barat). Menikah dengan Ustadz Sabeni Hamid, S.PdI. pada tahun 1994 dan dikarunia seorang putri bernama Nabila.
Selain sebagai salah seorang Pengurus Pondok Pesantren Al Itqon, beliau aktif menjadi Pengasuh di beberapa Majelis Ta’lim. Diposkan oleh Sya'roni As-Samfuriy 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar